KOMPOSISI TARI KELOMPOK

Menurut Soedarsono (1975), elemen-elemen pokok komposisi tari meliputi gerak tari, desain gerak (desain atas dan desain lantai), musik atau iringan, desain dramatik, tema, rias dan busana, tempat pertunjukan dan perlengkapan tari.

Setiap penari dalam tari kelompok memiliki peranan dan harus bergerak secara harmonis satu sama lain. Jumlah penari dalam tari kelompok, dapat memberikan makna tertentu. Jumlah genap dalam tari dapat memberikan kesan menyatu dan seragam, sedangkan jumlah ganjil memberikan kesan memisahkan seseorang, untuk menimbulkan konflik (J. Smith, 1985). Desain gerak yang dilakukan oleh penari berjumlah ganjil pada foto di bawah ini, menunjukkan kesan bahwa salah satu penari memiliki peran/karakter yang berbeda dengan empat penari lainnya.

Jumlah penari ganjil dalam tari kelompok

Selain jumlah penari, penempatan ruang (desain lantai/pola lantai) dalam kelompok juga dapat mengundang makna tertentu. Pola lingkaran dengan arah hadap penari ke dalam lingkaran memberikan kesan menyatukan diri, sebaliknya sebuah lingkaran dengan arah hadap penari keluar dapat memberikan kesan tidak menyatu (J.  Smith, 1985).

Pola ruang yang memberikan kesan tidak menyatu

Walaupun jumlah dan pengolahan ruang memberikan kontribusi terhadap makna sebuah karya tari, gerak tetap merupakan komponen utama yang akan menggambarkan makna sebuah tari. Menurut J. Smith (terjemahan Suharto, 1985) gerak dalam tari kelompok dapat dilakukan secara rampak ataupun selang seling.

Gerak rampak merupakan gerak yang dilakukan sekelompok penari dalam waktu yang sama. Gerak rampak dapat dilakukan pada gerakan yang persis sama ataupun berbeda, namun dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Menurut J. Smith (Suharto, 1985) terdapat empat kemungkinan variasi gerak rampak yang dapat digunakan yaitu 1) gerak rampat dengan bentuk gerak yang sama; 2) gerak rampak dengan bentuk gerak saling mengisi; 3) gerak rampak yang dilakukan oleh dua kelompok yang bergerak berbeda, misalnya dalam waktu yang bersamaan, sekelompok penari di kanan bergerak dengan lembut; 4) Gerak rampak dengan bentuk gerak yang berbeda antara penari utama dan sekelompok penari pendukung. Berikut ini contoh variasi gerak rampak yang digunakan dalam tari tradisi.

Gerak yang dilakuakn secara rampak

Gerak rampak saling mengisi

Gerak selang seling berarti bahwa gerak dilakukan secara bergantian dengan selisih waktu tetentu. Adapun variasi gerak selang-seling menurut J. Smith (Suharto, 1985) dapat dilakukan dengan gerak yang persis sama, gerak dengan bentuk saling mengisi, gerak kontras dan gerak yang saling mendukung antar penari, yang dilakukan secara berurutan atau secara bergantian.

Berbeda dengan J. Smith, Soedarsono (1975) mengklasifikasikan variasi desain gerak tari kelompok dalam lima desain gerak, yaitu

a. Serempak (Union); gerak yang dilakukan sejumlah penari secara bersama-sama

b. Berimbang (Balance); gerak yang dilakukan secara simetris oleh pembagian kelompok yang berimbang

c. Berurutan/bergantian (Canon); gerak yag dilakukan secara berurutan atau bergantian, dengan selisih waktu tertentu.

d. Selag-seling (Alternate); Terdapat perbedaan gerak antara penari dengan nomor ganjil dan penari dengan nomor genap baik dari segi arah gerak maupun level.

e. Terpecah (Broken); setiap penari melakukan gerak yang berbeda, namun tetap menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKNA, SIMBOL, DAN NILAI ESTETIS TARI TRADISI DAN TARI KREASI BARU

UNSUR - UNSUR PENDUKUNG TARI KREASI

KARAKTERISTIK TARI TRADISI DAN KREASI BARU