EKSPLORASI GERAK


EKSPLORASI GERAK

Tahap eksplorasi adalah tahap awal proses koreografi, yaitu suatu proses pencarian dan penemuan terhadap objek atau fenomena dari luar dirinya, suatu pengalaman untuk mendapatkan rangsangan, sehingga dapat memperkuat daya kreativitas, eksplorasi termasuk memikirkan, mengimajinasikan, merenungkan, merasakan dan merespon objek-objek atau fenomena alam yang ada (Hadi, 2012:70). Tahap eksplorasi ini dapat dikatakan sebagau tahapan yang terstruktur, adanya rencana atau ide-ide sebelumnya tentang apa yang tampak dapat dilihat, didengar, dihirup, diraba, dan ditangkap melalui panca indera.

Pada tahapan eksplorasi ini peserta didik diminta untuk mencari gerak melalui berbagai media atau rangsangan. Contohnya dengan melihat aktivitas kehidupannya sehari-hari melihat perilaku binatang, profesi seseorang, tumbuhan, fenomena-fenomena yang saat ini terjadi dekat dengan lingkungannya.

Sebelum memulai mengeksplorasi gerak, sebagai rangsang kinestetik sebaiknya guru memberikan contoh bagaimana cara menyusun kembali gerak-gerak yang sudah ada menjadi gerakan yang baru. Tahap ini sangat penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan berpikir kritis karena akan diberikan permainan yang menggali pengetahuan dan kreativitas.

RAGAM GERAK
1. Gerak Agem
a. Posisi kaki kiri berada di depan, kaki kanan di belakang
b. Jarak antara kaki kiri dan kanan adalah 1 telapak kaki
c. Posisi badan tegak lurus
d. Berat badan ada di kaki kanan
e. Telapak tangan ke depan
f. Posisi tangan sejajar pundak
g. Sledet ke kanan (pandangan mata agak diangkat melihat ujung alis)

Gerak Agem

2. Gerak Kapang-kapang (Jawa)
a. Ke dua tangan ke samping kanan dan ke samping kiri sejajar pinggang
b. Posisi badan tegak lurus
c. Kaki kanan di depan, kaki kiri dibelakang

Gerak Kapang-kapang
Mengutip dari buku Asal Usul Orang Jawa karya Fery Taufiq El-Jaquene (2019), tari Sunda yang riang dan sedikit sensual. Tari Jawa biasanya melibatkan gerakan lambat dan pose anggun. Beberapa ragam gerak dasar tari Sunda mencakup variasi gerakan tangan, kepala, dan kaki yang melibatkan perpaduan harmonis di antaranya.

1. Gerakan Tangan

  • Ukel: Ukel merupakan gerakan tangan yang menampilkan keindahan pergelangan tangan dengan memutar ke dalam atau ke luar.
  • Selut: Selut adalah gerakan tangan yang mengangkat tangan ke atas, ke bawah, atau ke depan secara bergantian, baik dengan tangan kanan maupun tangan kiri.
  • Tepak Bahu: Tepak Bahu melibatkan penari menepuk bahu, baik sebelah kiri maupun sebelah kanan secara bergantian.
  • Capang: Capang adalah gerakan unik yang melibatkan pembengkokan salah satu tangan, baik tangan kanan maupun tangan kiri.
  • Nyawang: Nyawang adalah gerakan yang menandakan penari sedang memandang sesuatu yang jauh. Gerakan ini menambah dimensi naratif pada pertunjukan tari Sunda.
  • Lontang Kiri / Kanan: Gerakan ini melibatkan pergerakan tangan menggunakan dua tangan secara bergantian. ADVERTISEMENT

2. Gerakan Kepala

  • Galieur: Gerakan ini melibatkan putaran kepala penari, menambah dinamika visual dan menonjolkan keindahan gerakan tubuh secara menyeluruh.
  • Gilek: Gilek adalah gerakan kepala yang menggoyangkan kepala penari ke kiri dan kanan.

3. Gerakan Kaki

  • Duduk Deku: Duduk Deku adalah gerakan yang melibatkan melipat kedua kaki ke arah dalam. Gerakan ini menciptakan posisi duduk yang khas dalam tari Sunda.
  • Seser: Seser adalah gerakan menggeser bagian kaki ke arah kanan atau kiri, menampilkan keluwesan dan keanggunan penari.
  • Sirig: Sirig adalah gerakan menggoyang kedua kaki secara bersamaan, menambah variasi pada gerakan kaki dan menciptakan pola visual yang menarik.
  • Mincid: Mincid adalah puncak harmoni gerakan dalam tari Jaipong, menggabungkan gerakan kepala, tangan, dan kaki secara bersamaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKNA, SIMBOL, DAN NILAI ESTETIS TARI TRADISI DAN TARI KREASI BARU

UNSUR - UNSUR PENDUKUNG TARI KREASI

KARAKTERISTIK TARI TRADISI DAN KREASI BARU